Sinopsis Jodha Akbar episode 450 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 450 by Sally Diandra. Jiwa Jalal berbicara : “Dengan berlalunya waktu semuanya menjadi semakin memburuk, semua orang tidak bahagia bersamaku dan dilain pihak orang orang yang setia padaku mulai menjauh dari aku, itu adalah hari hari yang sangat sulit dalam hidupku dan sampai pada hari dimana aku tidak bisa melupakannya, aku telah melakukan kesalahan yang sangat besar pada hari itu”

sinopsisjodhaakbar.blogspot 4501Saat itu Jalal sedang menegur para menteri seniornya dihalaman istana “Aku tidak bisa mengerti bagaimana kalian bisa melakukan kesalahan, kalian tidak bisa menangkap Maan Sigh !” Jalal murka pada seluruh menteri seniornya “Birbal, kamu selalu mempunyai solusi pada setiap masalah akan tetapi kenapa saat ini kamu tidak mengatakan bagaimana caranya menangkap Maan Sigh ? Kalian semua tidak ingin dia tertangkap rupanya, biar aku perjelas pada kalian semua, dia itu bukan teman kalian lagi akan tetapi dia seorang pengkhianat kesultanan Mughal, jika kalian tidak menangkapnya maka aku akan mengatasi masalah ini sendiri dan hasilnya akan tidak baik !” ujar Jalal dengan suara lantang kemudian berlalu meninggalkan para menterinya. Jodha yang saat itu sedang melakukan ritual pemujaan di pohon tulsi mendengarkan semua perintah Jalal pada para menterinya, kemudian Jodha mencegat Birbal yang kebetulan melewatinya “Tuan Birbal, aku tahu kalau kamu terluka dengan perlakuan Yang Mulia akan tetapi saat ini Yang Mulia sedang pada jalan yang salah, aku tetap bersamanya dan kamu seharusnya juga begitu, jangan tinggalkan dia”, “Aku tidak akan meninggalkan dia Yang Mulia Ratu ... akan tetapi dia tidak menginginkan bantuanku lagi sekarang, aku takut hal ini akan terjadi seperti Maan Sigh, semua orang kepercayaan Yang Mulia Raja yang setia padanya akan pergi menjauh darinya” Birbal sangat sedih “Aku akan mencoba berbicara dengannya”

Jalal sedang bersama Shah Abdullah “Yang Mulia, saat ini benteng sedang dalam pembangunan”, “Aku akan melihat kesana” Jodha datang menemui Jalal dari atas balkon istana “Aku juga ingin melihat benteng itu, Yang Mulia ... Bolehkah aku ikut denganmu ?” Jodha sangat berharap “Aku akan sangat senang kalau kamu mau menemani aku, Ratu Jodha” ujar Jalal dan berlalu meninggalkannya.

sinopsisjodhaakbar.blogspot 4502Malam itu Jalal dan Jodha melihat pembangunan benteng “Benteng ini akan siap segera, Yang Mulia” ujar Shah Abdullah bangga, tiba tiba ada seorang laki laki yang berlari lari kearah mereka sambil berteriak “Benteng ini tidak boleh dibuat ! Yang Mulia Raja kamu telah melakukan sebuah dosa besar ! Kamu telah melukai rakyatmu sendiri ! Kamu telah menghina Tuhan ! Benteng ini tidak boleh dibuat ! Tanah ini akan menjadi sebuah pemakaman !” Jalal marah mendengar teriakan orang asing tersebut “Shah Abdullah beri dia koin emas yang ada nama Yang Mulia Raja dan nama Tuhan didalamnya ! Dan suruh orang itu pergi dari ini !” Shah Abdullah memberi orang asing itu koin emas seperti yang diperintahkan Jalal, namun tiba tiba orang itu tertawa terbahak bahak “Inilah keadilan yang dibuat oleh Tuhan YME !” orang asing itu menunjukkan koin emas yang sisinya ada nama Allah SWT bersinar terang, namun sisi yang lain yang ada nama Jalal berwarna hitam, Jalal menyuruh Shah Abdullah untuk mengecek semua koin emas yang ada didalam kantong dan ternyata semua koin emas tersebut menghitam pada bagian nama Jalal “Semuanya akan berakhir, Yang Mulia ! Benteng ini tidak akan pernah dibuat !” laki laki itu lalu melempar koin emas tersebut, tepat pada saat itu Jalal menemukan ada sebuah pemakaman dari seseorang pemimpin ulama yang agung “Shah Abdullah, pindahkan pemakaman itu ke tempat lain” Shah Abdullah setuju namun tiba tiba dinding dinding benteng yang sudah dibangun tiba tiba roboh begitu saja dan menindih para pekerja yang sedang bekerja dibawahnya “Kami telah membuat dinding dinding ini dengan sangat kuat, Yang Mulia tapi aku tidak tahu kenapa benteng ini bisa jatuh” ujar salah seorang pekerja sementara yang lain mulai membantu para korban yang terkena reruntuhan benteng “Buatlah benteng lagi dan buat yang lebih kuat !” tepat pada saat itu Jodha melihat banyak serangga berwarna hitam keluar dari benteng tersebut dan tak lama kemudian seluruh benteng dipenuhi oleh serangga serangga itu, Jodha sangat terkejut “Mereka itu adalah serangga yang sama yang aku lihat dalam mimpiku, Yang Mulia” Jalal terkejut dengan ucapan Jodha apalagi melihat ekspresi muka Jodha yang ketakutan, kemudian Jalal melihat ke arah benteng dan dilihatnya banyaknya serangga yang mulai menyelimuti benteng, para pekerja yang ada disana segera berlari menjauh karena serangga serangga tersebut mulai berterbangan dan menyerang mereka, Jalal juga diserang oleh serangga tersebut bahkan kakinya tersengat oleh salah satu serangga yang menempel, sementara itu orang asing tadi tertawa terbahak bahak melihat insiden ini “Benteng ini tidak akan dibuat, Yang Mulia !” Jalalpun segera meninggalkan tempat tersebut.

sinopsisjodhaakbar.blogspot 4503Didalam istana, dikamar Jalal, tabib sedang mengecek kondisi kaki Jalal yang terkena sengatan serangga tadi “Aku baik baik saja, aku tidak apa apa”, “Yang Mulia diamlah !” pinta Jodha tegas “Racun pada luka anda ini sangat kuat Yang Mulia, saya belum pernah melihat luka semacam ini sebelumnya” Jodha sangat terkejut mendengarnya “Jodha, jangan khawatir” Hamida berusaha menenangkan Jodha.

Salim saat itu sedang mengadakan pertemuan dengan saudara saudaranya “Kita membutuhkan banyak uang, kak ... Untuk melayani orang orang yang menderita karena badai” Murad menyampaikan keluhannya “Ambilah uang sebanyak mungkin yang kamu butuhkan untuk membantu mereka, Murad buatlah daftar nama nama orang yang membutuhkan bantuan kita dan pastikan semuanya tertolong” ujar Salim.

Sementara itu para serangga tersebut telah berterbangan memasuki kota, semua orang menderita karenanya karena tersengat oleh racunnya.

Jalal sedang bersama dengan para menterinya “Musuh musuh kita telah menyerang kita akan tetapi kita tidak bisa mengirim pasukan karena uang kita telah digunakan untuk menolong rakyat, Yang Mulia” Jalal bingung “Aku tidak tahu apapun, Shah Abdullah ... Gunakan koin emas yang baru, jual mereka dan pakailah !”, “Semua koin emas itu menghitam, Yang Mulia ... Mereka tidak bisa digunakan lagi” kali ini sinopsisjodhaakbar.blogspot 4504Birbal ikut angkat bicara “Kalau begitu buatlah koin emas yang baru”, “Yang Mulia, tempat kami yang untuk membuat koin emas ini telah hancur berantakan karena badai kemarin, kami tidak bisa membuat koin emas baru lagi” ujar salah seorang pekerja “Kalau begitu perbaiki sisi koin emas yang menghitam dan buatlah lagi seperti sebelumnya satu sisi ada nama Alla SWT dan sisi satunya ada namaku Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar !”, “Ada satu masalah juga, Yang Mulia” Haidar juga ikut menyampaikan keluhannya “Ada apa lagi, Haidar ?”, “Kami mendapat kabar bahwa ada banyak serangga yang aneh mulai memasuki kota dan mereka telah menyerang rakyat kita” Jodha dan Jalal sangat terkejut mendengarnya.

Saat itu Jodha hendak menemui Jalal, Hamida mencegatnya “Jodha, Jalal saat ini sedang sangat khawatir, jangan temui dia dulu, biar dia memikirkan hal ini sementara waktu, beri dia waktu” pinta Hamida

Dikamar Haidar, Haidar memiliki tanggung jawab untuk memanfaat sepeti koin emas sebagaimana Salim telah menyuruhnya untuk menggunakan koin emas itu untuk merenovasi tempat para penari, namun pamannya malah memprovokasi Haidar untuk tidak menggunakan koin emas itu “Kamu tidak usah merenovasi tempat para penari itu, Haidar ... Kita bisa menikmatinya untuk kita sendiri”, “Aku tidak akan mengkorupsi uang ini, paman ... Aku tidak membutuhkannya, ayahku terbunuh karena uang ini, tujuan hidupku adalah untuk membuat Jalal menderita bukan untuk mengkorupsi uangnya”, “Aku bangga padamu, Haidar” pamannya memuji tindakan Haidar, kemudian Haidar memanggil para prajurit “Ambilah uang ini dan bagikan pada orang orangku saja dan ingat ! Jangan gunakan koin uang ini satu sen pun untuk tempat para penari !” para prajurit mematuhi perintah Haidar.

sinopsisjodhaakbar.blogspot 4505Malam itu, Jalal sedang berjalan jalan diteras istana dengan langkahnya yang terpincang pincang, Jalal teringat semua masalah yang datang silih berganti didaerah kekuasaannya, Jalal mengernyit kesakitan pada kakinya sambil memegangi sebuah pilar, tak lama kemudian Jodha datang menghampirinya dari arah belakang sambil memegang bahunya, Jalal kaget. “Apa yang sedang kamu pikirkan, Yang Mulia ?” Jalal hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan Jodha “Aku tahu saat ini kamu sedang mengkhawatirkan sesuatu, banyak masalah diluar sana, aku tidak dapat menyelesaikannya akan tetapi kamu bisa membicarakannya denganku agar kamu merasa lebih baik, aku merasa bahwa kita telah terpisah begitu jauh, dulu kamu sering membicarakannya denganku tentang semua masalah yang ada akan tetapi sekarang kamu tidak mau bicara apapun denganku, aku ini istrimu, kamu bisa membagi apa saja yang menjadi ketakutkanmu selama ini ?”, “Siapa yang mengatakan padamu bahwa aku takut ? Aku menguasai seluruh negeri India, Ratu Jodha” Jalal sangat marah mendengar kata kata takut dari bibir Jodha “Akan tetapi kamu tidak bisa merubah takdir, Yang Mulia”, “Cukup, Ratu Jodha ! Jangan lupa kamu sedang berbicara dengan seorang Raja India yang agung ! Aku bisa membeli semua yang aku inginkan ! Semua permasalahan ini akan segera berakhir ! Dan tentang serangga serangga ini, aku akan menghancurkan mereka ! Aku akan menyelesaikan setiap masalah yang ada sebagaimana aku adalah Tuhan untuk rakyatku !” ujar Jalal dengan nada sombongnya kemudian berlalu meninggalkan Jodha, Jodha sedih menatap suaminya yang belum berubah juga meskipun telah diuji dengan banyak masalah yang ada, Jodha berdoa pada Dewa Kahnaa “Yaaa Khanaa, berikanlah Yang Mulia kesadaran sebelum semuanya terlambat” doanya. ... Sinopsis Jodha Akbar episode 430 by Sally Diandra.

Sinopsis Jodha Akbar episode 449 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 449 by Sally Diandra. Malam itu Jodha tidak bisa tidur, Jodha duduk bersimpuh dilantai sambil berzikir agar tidak mengantuk tapi tetap saja matanya berat hingga mengantuk namun kembali dia terjaga “Aku tidak boleh tidur, aku harus berzikir” tak berapa lama kemudian Jalal menemuinya “Ratu Jodha, apa yang sedang kamu lakukan ? Moti bilang ke aku kalau kamu tidak tidur selama dua hari ?” Jalal khawatir keadaan Jodha “Aku harus berzikir, Yang Mulia ... Aku tidak boleh tidur” Jodha gelisah dengan mimpi buruknya “Iyaa, baiklah kamu tidak tidur, duduklah disini saja bersamaku” Jalal mengajak Jodha sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 449duduk diatas tempat tidurnya, sedangkan Jalal duduk disebelahnya lalu Jalal membaringkan Jodha diatas tangannya “Aku tidak boleh tidur, Yang Mulia” Jodha bersikeras tidak mau tidur karena dirinya takut bila tertidur, Jodha akan bermimpi buruk “Tidak, aku tidak meminta kamu untuk tidur” kemudian Jalal menyanyikan lagu nina bobok (Soojaa Soojaa) untuk Jodha sambil menepuk nepuk bahu Jodha, akhirnya Jodha terkantuk kantuk kemudian tertidur, melihat istrinya sudah tertidur, Jalal lalu mencium keningnya tak lama kemudian Jalal bangun dari tempat tidur menuju kearah jendela, Jalal teringat pada wajah anak kecil yang mengenakan baju serba putih juga teringat akan badai yang menghantam istana dan rakyatnya “Mengapa semua ini terjadi ?” tiba tiba Jodha mengigau dan meracau tidak karuan dalam tidurnya, Jodha nampak ketakutan, Jalal segera membangunkannya, akhirnya Jodha terbangun dari mimpi buruknya, Jalal mencoba menenangkan Jodha “Apa yang kamu lihat dalam mimpimu, Ratu Jodha ?”, “Yang Mulia, aku melihat banyak sekali serangga yang keluar dari dalam tanah dan mereka mengelilingi kamu, ada sebuah masalah besar yang akan datang, Yang Mulia” Jodha berlindung dalam pelukan Jalal, dirinya merasa ketakutan dengan mimpinya kali ini “Yang dikatakan Guru Ji itu benar, kamu harus bisa menghentikan semua ini, Yang Mulia” Jalal tidak percaya dengan mimpi Jodha “Hal semacam ini tidak akan terjadi, Ratu Jodha ... Hal ini hanya dalam pikiranmu saja dan itu pasti sudah ditanamkan dalam pikiranmu oleh guru spiritualmu itu, aku tahu apa yang aku lakukan, Ratu Jodha ! Hal semacam ini tidak akan terjadi” Jalal kemudian pergi meninggalkan Jodha, Jodha hanya pasrah melihat kepergian suaminya.

Maan Sigh sedang berada di sebuah tempat rahasia dengan anak buahnya “Aku khawatir terhadap nyawa Yang Mulia Raja, sebuah kesalahan bisa membuat aku jauh dari tujuanku” Maan Sigh menunjukkan peta istana dan menunjukkan pada mereka jalan rahasia masuk ke istana.

Ditempat Guru Ji Badrinath, Guru Ji sedang melihat ramalan tentang Jodha “Kasiha Ratu Jodha, Ratu Jodha pasti akan menderita berat” tak lama kemudian Jalal datang menemuinya dengan amarahnya “Semua ini terjadi karena kamu ! Saat ini Ratu Jodha mulai ketakutan, dia selalu berfikir tentang sesuatu yang buruk dan mulai sering bermimpi buruk !” Jalal menuduh Guru Ji sambil menuding kearahnya “Itu semua bukan karena aku, Yang Mulia ... Akan tetapi itu semua karena kamu, keluargamu sendiri menderita karena kamu” Guru Ji mencoba mengingatkan Jalal “Aku bisa berbuat apapun ! Aku bisa memasukkan kamu ke dalam penjara ! Aku bisa memotong jemarimu ! Aku bisa memotong lidahmu yang meramalkan masa depan ! Yang pasti aku bisa melakukan apapun ! Jika aku mau aku bisa membuat hidupmu seperti di neraka !” Jalal sangat marah ke Guru Ji “Apakah kamu bisa mengubah takdirmu sendiri, Yang Mulia ? Dapatkah kamu merubah perputaran bintang bintang di langit ? Dapatkah kamu mengubah cuaca ? Dapatkah kamu mengontrol sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4491matahari atau bulan ? Kamu tidak bisa kan karena kamu tidak bisa mengatur mereka semua, ada Raja yang menguasai seluruh alam semesta ini !” Jalal murka mendengar ucapan Guru Ji “Tidak ditanah ini ! Di India, akulah yang menguasainya dan semuanya menuruti perintahku ! Ini adalah perintahku ! Tinggalkan Agra secepatnya atau aku akan menghancurkan kehidupanmu !” ujar Jalal kemudian berlalu meninggalkan Guru Ji, tanpa Jalal ketahui tanah pijakan bekas kakinya dirumah Guru Ji retak dan mengeluarkan serangga serangga berwarna hitam.

Diistana Agra, dikamar Jodha, Jodha sedang tertidur tiba tiba Jodha terbangun dengan wajah ketakutan, Jodha sangat khawatir, Moti berusaha menenangkan Jodha “Moti, aku melihat banyak serangga dalam mimpiku, aku harus bicara dengan Guru Ji, aku harus mengatakan hal ini kepada Yang Mulia untuk pergi ke Guru Ji”

Dikamar Jalal, Jalal sedang bersama Shah Abdullah “Pembangunan benteng saat ini sedang dimulai, Yang Mulia” Jalal senang mendengarnya, tepat pada saat itu Jodha datang menemuinya, Shah Abdullah pun meninggalkan mereka berdua. “Yang Mulia, aku ingin bicara denganmu”, “Tenang, tenang Ratu Jodha ... Kamu minum dulu ya” Jalal mengambilkan segelas air putih lalu diberikannya ke Jodha, Jodha segera meminumnya hingga habis “Yang Mulia, aku melihat dalam mimpiku lagi banyak serangga serangga hitam yang keluar dari dalam tanah” Jalal tidak suka mendengar ucapan Jodha “Mengapa tidak kamu lupakan saja mimpi mimpi itu, Ratu Jodha ... Mimpimu itu mengganggu dirimu sendiri dan aku juga”, “Kamu tahu kan bahwa mimpiku selalu menjadi kenyataan, Yang Mulia dan Guru Ji juga mengatakan hal itu, aku ingin kamu bertemu dengannya dan menanyakan apa yang sedang terjadi saat ini”, “Aku tidak tertarik untuk bertemu dengan dia, Ratu Jodha”, “Aku tahu kalau kamu tidak suka dengan dia akan tetapi demi aku, aku mohon ... Temui dia sekali lagi, ayoo kita pergi” Jodha menggeret tangan Jalal, namun Jalal tak bergeming, Jalal tetap duduk ditempatnya “Aku tidak mau, Ratu Jodha”, “Tolonglah, temui dia lagi”, “Kamu tidak akan kemana mana, kamu tidak akan menemukan dia disana, aku sudah menyuruhnya untuk pergi meninggalkan Agra” Jodha sangat terkejut, kemudian melepaskan genggaman tangannya di tangan Jalal, Jalal hanya memandang sekilas “Kamu telah melakukan kesalahan lagi, sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4492Yang Mulia ... Mengapa kamu tidak bisa mengerti bahwa ada sebuah bahaya besar yang akan datang ? Guru Ji mengatakan bahwa kamu akan membuat orang orang yang baik menjauh dari kamu dan dengan membuat Guru Ji pergi dari sini, kamu telah membuktikannya bahwa itu benar, hentikan dirimu sendiri dari kesombongan, kamu telah mulai membandingkan dirimu sendiri dengan Tuhan, bagaimana kamu bisa menyamakan pribadimu sama seperti Dia ?” Jodha mencoba menyadarkan Jalal “Apakah kamu ingin mengatakan bahwa badai itu datang karena aku ? Orang orang menderita karena aku ? Itu yang dikatakan oleh Guru Ji mu itu ! jadi aku mengeluarkannya dari kota ini, ucapannya cuma omong kosong belaka, Ratu Jodha”, “Ucapannya selalu benar, Yang Mulia ... Ketika seseorang buta akan kekuasaannya maka dia tidak akan bisa melihat apapun”, “Aku tidak tahu apa apa, Ratu Jodha ... aku hanya tahu bagaimana memerintah kerajaan dan apa yang benar untuk rakyatku” ujar Jalal kemudian berlalu meninggalkan Jodha, Jodha sedih melihat kepergiannya.

Diruang keluarga, Hamida menemui Bhagwandas, kemudian memberikan beberapa hadiah untuk keluarganya “Kami akan meninggalkan Agra sekarang, aku harap pada pertemuan kita berikutnya, Maan Sigh ada bersama dengan anda dan anda bisa menyelesaikan kesalah pahaman anda dengannya dan jika dia benar benar bersalah maka hukumlah dia” Jalal hanya diam membisu.

Dikamar Maan Bai, Anarkali datang menemui Maan Bai atas permintaan Maan Bai “Anarkali, aku tahu kalau kamu telah menyelamatkan nyawa Salim dan tanganmu terbakar, aku sangat berterima kasih”, “Aku sangat beruntung sekali bahwa aku bisa menyelamatkan nyawa pangeran” Anarkali merasa kikuk didepan Maan Bai “Kamu memang orang yang sangat baik, kamu harus melakukan satu hal, aku akan pulang ke Amer dan meninggalkan Agra, kamu harus menjaga Salim dan juga selalu memberikan informasi tentang dia ke aku melalui sebuah surat” tiba tiba Salim datang menemui mereka “Salim, aku tahu kalau Anarkali telah menyelamatkan nyawamu” Salim hanya tersenyum “Aku melakukan hal ini untuk temanku Maan Bai dan kamu juga telah menyelamatkan nyawanya juga”, “Bagaimana bisa aku tidak menyelamatkan dia, dialah yang mempunyai nyawaku” Anarkali nampak terkejut “Maksudku dia itu kan teman kamu” Anarkali memohon diri untuk meninggalkan Maan Bai, sepeninggal Anarkali Maan Bai bertanya ke Salim “Mengapa kamu kesini ?”, “Kamu adalah orang yang sangat baik, seseorang yang sangat rendah hati, maafkan aku karena aku jarang menghabiskan waktukku bersama dengan dirimu” Salim memuji Maan Bai “Terima kasih telah menemuiku sebelum aku pergi akan tetapi aku ingin mengatakan satu hal bahwa kakak laki lakiku itu tidak bersalah”, “Aku akan mencoba untuk melihat bagaimana permasalahannya” ujar Salim sambil mengantar Maan Bai menuju ke kedua orang tuanya, tak lama kemudian keluarga Bhagwandas meninggalkan Agra menuju ke Amer.

Malam itu Maan Sigh sedang berada di hutan, tiba tibat datanglah sepasukan prajurit yang menangkapnya, mereka kemudian membawa Maan Sigh ke Raja mereka yaitu Mirza Hakim (adik tiri Jalal) “Aku akan menggunakan kamu untuk melawan kak Jalal, selama ini aku telah bersama kak Jalal, aku bahkan menentang ibu kandungku sendiri demi kak Jalal akan tetapi apa yang telah dia lakukan ? Dia telah membunuh ibuku ! Selama ini aku selalu mendukungnya dan dia telah menipu aku, dia seharusnya tidak membunuh ibuku !” Mirza Hakim sangat marah sama Jalal “Aku ini bersembunyi karena mau menyerang Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar bukan untuk menyerang kamu” Maan Sigh membela diri “Aku tidak percaya dengan kamu, kamu itu sangat dekat dengan kak Jalal, kamu tidak akan bisa melukai dia”, “Kamu sendiri juga sangat dekat dengan dia, ketika Yang Mulia Raja menipu aku, aku juga mulai melawan dia sama seperti yang kamu lakukan, ketika dia menghina aku maka aku melawannya, kamu bisa menyelidikinya” Maan Sigh berupaya mempengaruhi Mirza Hakim agar percaya padanya “Aku pasti akan menyelidikinya akan tetapi kamu harus masuk ke penjaraku dulu” Maan Sigh langsung dibawa oleh para prajurit Mirza Hakim ke dalam penjara.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4493Jiwa Jalal berbicara : “Waktupun terus berlalu dan semakin lama semakin buruk, orang orang kepercayaanku mulai menyimpang jauh dariku, itu adalah hari yang paling buruk”

Jiwa Jodha berbicara : “Yang Mulia Raja, kamu adalah segalanya buatku, kamu adalah garis hidupku dan kamu berada di jalan yang salah, aku tidak tahu bagaimana caranya merubah pemikiranmu, aku tidak bisa melakukan apapun untuk melihat kamu berubah, seorang Raja yang biasanya mendengarkan para menterinya, rakyatnya, dan lain sebagainya sekarang dia malah menghina mereka semua, mulai memerintah mereka, kamu benar benar telah berubah, kamu bukanlah Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar yang aku kenal, kamu bukan dirimu sendiri dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan”  ... Sinopsis Jodha Akbar episode 450 by Sally Diandra.

Sinopsis Jodha Akbar episode 448 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 448 by Sally Diandra. Jalal saat itu masih memegangi pilar yang hampir menindih tubuhnya “Murad, bawa ibumu dan nenekmu keluar dari sini, cepat !” Murad menuruti perintah Jalal, kemudian dia langsung membawa Jodha dan Hamida keluar dari ruang pesta, sementara itu Salim melihat Anarkali tersungkur dilantai, tubuh Anarkali dikelilingi oleh kobaran api, Salim sangat terkejut melihatnya, sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 448tepat pada saat itu Maan Bai juga akan menolong Anarkali, namun Maan Bai juga terjatuh, melihat Maan Bai jatuh Danial langsung menolongnya, Salim yang tadinya bingung antara menolong Anarkali atau Maan Bai, akhirnya menolong Anarkali setelah melihat Danial menolong Maan Bai dan segera berlari menyelamatkan Anarkali dengan menerjang api yang ada disekitar Anarkali, tiba tiba baju Salim yang bagian belakang terbakar, Anarkali mencoba memadamkan api dipunggung Salim dengan tangannya, tangan Anarkali terbakar “Apa yang kamu lakukan? tanganmu terbakar” Anarkali hanya diam saja tak lama kemudian Anarkali pingsan, Salim segera mengangkat Anarkali dan menggendongnya dalam pelukannya lalu membawa Anarkali keluar dari ruangan tersebut.

Jalal berhasil keluar dari ruangan pesta yang terbakar dan menuju ke taman istana, kemudian Jalal menyuruh para prajuritnya untuk menyelamatkan semua orang, sesaat kemudian Jalal melihat kilat berkilauan dilangit “Keajaiban yang seperti apa yang terjadi pada saat ini dimana waktu siang dan malam hari terlihat sama” sesaat Jalal termangu menatap langit, tiba tiba ditengah halaman ada seorang anak kecil (malaikat yang menjelma menjadi seorang anak kecil) yang menggunakan pakaian serba putih dengan sorban putih juga, anak itu sedang berdiri ditengah badai dengan senyumnya yang menawan tanpa ada rasa takut terhadap badai tersebut, Jalal yang melihat anak tersebut langsung berteriak “Heeeiiii ... Kamu ! Cepat pergi ! Kamu bisa terluka nanti” Jalal menghampiri anak kecil tersebut mencoba untuk menyelamatkannya namun anak kecil itu tiba tiba menghilang, ketika Jalal berbalik dilihatnya anak kecil itu ada dibelakangnya, Jalal mencoba berlari kearahnya, namun anak itu kembali menghilang, hingga sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4481beberapa kali Jalal berusaha untuk menangkapnya, namun kembali anak itu selalu menghilang sampai akhirnya Jalal bisa menangkap anak tersebut “Nak, pulanglah ... Badai ini bisa menelan kamu hidup hidup” Jalal mencoba mengingatkan anak tersebut “Badai ini tidak akan mengganggu aku, badai ini terjadi karena perbuatanmu, Jalal” Jalal terperangah “Beraninya kamu mengatakan hal seperti itu ?”, “Aku mengatakan yang sebenarnya, Jalal ... Badai ini untuk memberitahu kamu bahwa kamu saat ini berada pada jalan yang salah, ambillah sebuah keputusan dan ikuti jalan yang benar, Jalal” Jalal penasaran dengan anak kecil ini “Kamu itu sedang berbicara dengan seorang Raja ! Beraninya kamu mengatakan semua ini !” anak kecil itu hanya tersenyum menatap Jalal “Aku mungkin seorang anak kecil tapi aku adalah mahluk yang murni, bersih dan masuk akal, kamu harus mengerti, Jalal ... Kalau kamu berubah maka orang orang akan berubah juga, lihat kamu telah berubah maka cuacanya juga berubah, kamu itu orang yang terpilih untuk membantu orang lain, Jalal ... Kamu telah diberi kekuatan untuk menolong orang lain dan melayani mereka, kamu itu bukan Tuhan, Jalal ... Kamu adalah utusan Tuhan” Jalal terperangah mendengarkan ucapan anak kecil itu dengan seksama “Tuhan itu cuma satu dan tidak ada didunia ini yang bisa menyamaiNya ! Kamu harus menyebarkan kedamaian, kamu tidak boleh menyatakan dirimu adalah Tuhan, Jalal”, “Jika disana ada Tuhan, seharusnya Dia tidak boleh membawa badai ini kesini, seharusnya Dia melindungi kami” Jalal berusaha membela diri “Dia akan melindungi kamu kalau kamu setia pada Nya, jika kamu percaya pada Tuhan bahwa Tuhan itu satu, jika kamu menginginkan badai ini berakhir maka kamu harus memutuskan bahwa kamu itu hanyalah seorang manusia biasa, kamu harus melayani orang lain, Jalal ... Kamu harus membawa kedamaian dalam dirimu sendiri, kamu harus mempertahankan kepercayaan dalam dirimu sendiri untuk Tuhan, Jalal” tiba tiba angin bertiup kencang, Jalal menutupi matanya agar tidak kemasukan debu ketika Jalal membuka matanya, anak kecil itu telah pergi.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4482Sementara itu di tempat Shah Abdullah, Shah Abdullah melihat tanah dan rumah rumah didepannya terbakar, dia tersenyum sinis “Ini bagus ! Sekarang aku akan membuat benteng disini dan itu akan menjadi bentengku !”

Didalam istana, Jodha sedang melihat lihat singgasana dan beberapa kursi yang hancur, tepat pada saat itu Jalal menghampirinya “Ratu Jodha, lebih baik kamu ke kamarmu saja dan beristirahatlah” namun Jodha tidak bergeming, tiba tiba Tansen dan Todar Mal datang menemui Jodha dan Jalal, mereka memberitahukan Jalal bahwa badai telah berakhir, para penduduk sangat khawatir dan ketakutan, tanah dan pertanian semuanya telah hancur berantakan “Lupakanlah ini semua, kita akan membuat semuanya menjadi baik kembali, layanilah orang orang dan buatlah sebuah singgasana yang baru untukku” mereka berdua menuruti perintah Jalal kemudian berlalu dari hadapan Jalal “Yang Mulia, apakah kamu masih berfikir bahwa mimpi saya itu keliru ?” Jodha mencoba mengingatkan Jalal “Mimpimu itu tidak ada hubungannya dengan semua ini, Ratu Jodha ... Ini hanyalah tragedi yang buruk” Jalal mencoba menenangkan Jodha “Tapi nasibmu berhubungan dengan semua ini, Yang Mulia”, “Ini suatu hal yang konyol, jika kamu ingin memikirkan semua ini, pergilah ke kamarmu, aku tidak punya banyak waktu untuk mendengarkan semua ini” kemudian Jalal meninggalkan Jodha yang terheran heran mengetahui suaminya yang belum juga sadar akan perbuatannya “Semua kejadian ini terjadi karena perilakunya, Dewa Kahnaa ... Buatlah Yang Mulia mengerti akan kesalahannya sendiri” doa Jodha.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4483Dikamar Salim, Salim sedang menunggui Anarkali yang terbaring ditempat tidurnya, tak lama kemudian Anarkali sadar “Mengapa aku ada disini ?” Anarkali bingung ketika menyadari dia ada didalam kamar Salim “Kamu tadi pingsan, tanganmu terbakar jadi aku bawa kamu kesini” Salim mencoba menjelaskan “Tempat apa ini ?”, “Ini adalah kamarku, kamu terluka jadi aku bawa kamu kesini”, “Jadi kamu membawa semua penari ke kamar ini ?”, “Tidak ! Aku hanya membawa seorang gadis yang telah menyelamatkan nyawaku, yang telah membakar tangannya untuk menyelamatkan aku, seseorang yang memikirkan aku” Salim mencoba menjelaskan ke Anarkali namun Anarkali sedikit gengsi “Jangan berfikir kalau aku menyelamatkan kamu karena aku mempunyai perasaan padamu, aku menyelematkan kamu sebagaimana kamu adalah putra mahkota dan aku adalah pelayanmu, jadi itu adalah tugasku, apalagi Maan Bai adalah temanku juga dan kamu adalah calon suaminya” Salim memandang Anarkali dengan penuh cinta lagu Rabba is pyar mein mulai terdengar, Anarkali juga membalas pandangan Salim, tak lama kemudian Anarkali mengambil obat yang dimeja dan menyuruh Salim untuk duduk “Ada apa ?” Salim bingung “Duduklah” Salim menuruti perintah Anarkali, Salim duduk kemudian Anarkali mengobati luka di dahi Salim dengan obat tersebut, Salim tersenyum senang. Dari pintu kamar, Danial melihat kebersamaan Salim dan Anarkali, tak lama kemudian dari arah depan Danial melihat Maan Bai datang mau menghampiri Salim “Waaah gawat ! Maan Bai mau kesini, bagaimana kalau nanti Maan Bai melihat Anarkali dan Salim sedang berduaan” Danial langsung mencegat Maan Bai “Danial, bagaimana keadaaan Salim ?” Maan mengkhawatirkan Salim “Dia baik baik saja, Maan Bai .. Lebih baik kamu pergilah dan beristirahatlah” ketika Maan Bai hendak meninggalkan tempat tersebut, sekilas Maan Bai melihat Anarkali keluar dari kamar Salim “Kenapa Anarkali ada dikamar Salim, Danial ?” Danial sempat bingung “Oooh ... Dia telah menyelamatkan nyawa Salim jadi Salim tadi memanggilnya” Maan Bai sedikit cemburu dan penasaran.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4484Didalam istana, Jalal mengumpulkan semua anak anak kecil, Jalal berusaha mencari seorang anak kecil yang tadi menasehatinya “Aku harus menemukan anak itu” dilihatnya satu per satu wajah anak anak yang berkumpul dihadapannya ,sementara Jodha melihat tingkah Jalal dengan kebingungan “Dia tidak ada disini ! Prajurit bawa anak itu kemari !” Jalal memerintahkan ke prajuritnya “Kami tidak bisa menemukan anak anak lagi, Yang Mulia”, “Sebenarnya seperti apa rupanya, Yang Mulia ?” Jodha mulai penasaran “Dia itu seorang anak laki laki kecil biasa, Ratu Jodha ... Akan tetapi dia itu berdiri dengan tenangnya ditengah badai tadi, dia mengenakan baju berwarna putih dan tiba tiba dia menghilang begitu saja, tapi aku akan menemukannya !” Jalal yakin dengan kemampuannya lalu Jalal menyuruh Birbal untuk menemukan anak kecil itu “Mungkin dia bersembunyi diistana, Birbal ... Aku harus berbicara dengan anak itu”

Sepeninggal Jalal dan semua pengawalnya, Jodha menghampiri ulama Islam yang tadi juga berada disana ketika Jalal mencari anak laki laki kecil itu “Kamu sepertinya sangat tegang, apakah ada yang ingin kamu katakan, ulama ?”, “Jika saya mengatakan sesuatu maka Yang Mulia pasti akan marah pada saya, Mariam Uz Zamani” Jodha mengerti bahwa ada sesuatu yang diketahui ulama ini “Tidak akan terjadi apa apa padamu, kamu bisa mengatakannya padaku, katakanlah” Jodha meminta ulama itu untuk menceritakan pemikirannya “Tuhan ada dimana mana didunia ini, Dia menunjukkan arah yang benar pada umatNya dengan berbagai macam bentuk, kadang kadang Dia menyuruh malaikatNya untuk menunjukkan arah tersebut, anak laki laki kecil yang menemui Yang Mulia Raja itu pasti seorang malaikat karena malaikat tidak pernah takut pada siapapun, mereka mengatakan apa yang mereka ingin katakan, Tuhan telah secara langsung memberikan pesanNya pada Yang Mulia Raja” Jodha semakin penasaran “Pesan apa ingin Tuhan sampaikan ke Yang Mulia ?”, “Anda harus menemukannya Mariam Uz Zamani” Jodha kembali teringat akan mimpi buruknya yang berhubungan dengan semua kemalangan yang menimpa Jalal selama ini.

 

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4485Di dalam istana, Todar Mal memberitahukan ke Jalal tentang rumah semua penduduk dan tanah mereka yang hancur akibat badai “Kita akan membuat rumah untuk setiap orang, kita akan memberikan mereka pekerjaan, kita akan mengobati mereka, ambil semua perbendaharaan kerajaan” namun Todar Mal nampaknya keberatan akan perintah Jalal “Tapi Yang Mulia ...” Jalal langsung memotong ucapan Todar Mal “Semua harta kerajaan hanya untuk rakyatku, itu adalah tugasku untuk melayani semua orang, aku akan mengembalikan semuanya pada mereka !” kemudian Jalal menghampiri Salim “Sekhu Baba, kamu harus memperhatikan semuanya dan bantulah rakyat untuk memperbaiki semua kekacauan ini” Jalal juga menyuruh Murad dan Danial untuk membantu Salim, salah seorang menteri memberitahu Jalal bahwa Shah Abdullah telah mendapatkan lahan yang Jalal inginkan “Kalau begitu segera buat benteng disana secepat mungkin untuk menolong rakyat ! Mereka harus tahu bahwa setelah Tuhan yang ada diatas langit, ada juga Tuhan dibumi ini yaitu adalah aku Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar !” Jalal tersenyum senang dengan wajah sombongnya.  Sinopsis Jodha Akbar episode 449 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 447 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 447 by Sally Diandra. Ketika Birbal dan Todar Mal sedang berjalan jalan dihalaman istana, tiba tiba terdengar pengumuman yang meberitahukan bahwa Maan Sigh telah melarikan diri dari penjara kerajaan, Birbal dan Todar Mal sangat terkejut “Seharusnya Maan Sigh tidak berbuat bodoh seperti ini” Birbal sangat menyayangkan ulah Maan Sigh “Ya, betul ! Dengan begini akan semakin menunjukkan kalau dia itu tersangkanya, bodohnya Maan Sigh !” Todar Mal juga ikut geram dengan tindakan Maan Sigh.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 447Sementara itu didalam istana, Jodha sedang berkumpul dengan keluarganya dari Amer, Bhagwandas kakak Jodha menyesali perbuatan Maan Sigh “Aku tidak tahu, Jodha ... Kenapa Maan Sigh melakukan semua ini, aku sudah mengatakan padanya bahwa aku akan membicarakan hal ini dengan Yang Mulia Raja, mengapa dia melarikan diri ?” Jodha juga sangat penasaran dengan tindakan Maan Sigh “Apakah hal ini bisa berimbas pada pernikahan Maan Bai ?” istri Bhagwandas ikut angkat bicara “Dengan cara ini tentu saja Maan Sigh telah membuktikan dirinya menjadi tersangka”, “Aku percaya pada Maan Sigh, kak ... Dia tidak mungkin melakukan tindakan kriminal” Jodha sangat percaya pada Maan Sigh, tepat pada saat itu Jalal datang menemui mereka, mereka langsung memberi salam ke Jalal “Bagaimana kesehatanmu, Yang Mulia ?” Jodha mengkhawatirkan kondisi suaminya, Jalal yang saat itu datang dengan wajahnya yang marah mengejek kearah Jodha dan saudara saudaranya “Aku merasa nyaman sekarang, seorang tersangka telah melarikan diri, seseorang yang dulu sangat aku sayangi sekarang telah melarikan diri jadi aku sangat bahagia”, “Aku tidak tahu mengapa dia melakukan ini semua akan tetapi dia itu bukan tersangka, Yang Mulia” Bhagwandas memohon maaf pada Jalal atas apa yang dilakukan oleh Maan Sigh “Menurut pengamatanmu, tidak mematuhi perintah Raja itu adalah hal yang benar ? Iya begitu ?” Jalal mulai naik pitam, kemarahannya sudah tidak terbendung “Kamu sendiri tau kan, Yang Mulia ... Kalau kamu sudah mengenal Maan Sigh bertahun tahun, dia tidak bisa melakukan hal ini” Jodha mencoba memberi pengertian ke Jalal “Aku telah paham semuanya Ratu Jodha, orang orang yang tinggal bersamaku, keluargaku sendiri ternyata suka menusuk aku dari belakang, pertama Adam Khan, kemudian bibi Maham Anga dan sekarang Maan Sigh ! Apakah kamu ingin aku ditusuk oleh Maan Sigh dari belakang ?” Jodha sangat sedih mendengar ucapan Jalal “Para prajuritku pasti akan menemukan dia ! Dan pada saat dia tertangkap nanti , aku akan bertanya padanya beraninya dia melarikan diri !” nada suara Jalal terdengar meninggi “Bhagwandas, kamu itu kerabatku dan aku tidak akan membuat orang lain menderita gara gara Maan Sigh, aku akan memastikan pernikahan Salim dan Maan Bai akan tetap berlangsung, pestanya akan tetap terjadi sesuai dengan jadwal yang sudah kita tentukan”, “Tapi Yang Mulia ....” Jodha segera memotong ucapan kakaknya “Kak Bhagwandas pasti akan datang, Yang Mulia” Jalal tersenyum “Bagus kalau begitu, saya permisi dulu” Jalal mengucapkan salam kearah mereka kemudian meninggalkan tempat tersebut.

Sepeninggal Jalal, Bhagwandas berkata ke Jodha “Jodha, bagaimana aku bisa merayakan pesta tersebut ketika Maan Sigh tidak ada disini ?”, “Kak, aku tahu ... Akan tetapi saat ini Yang Mulia sedang marah, kita tidak bisa menentangnya, dia saat ini memang sedang sangat kasar tapi itu bukan berarti kita harus meninggalkannya, kita harus mengikutinya untuk menunjukkan jalannya yang benar, datanglah ke pesta perayaan nanti, kak ... Aku mohon” Jodha sangat berharap kakaknya bisa berbesar hati dan mau datang ke pesta perayaan “Baiklah, jika kamu menginginkan kami datang, maka kami akan datang di pesta perayaan” Bhagwandaspun menyerah.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4471Keesokan harinya dikamar Jodha, ketika Jodha sedang berdandan dibantu oleh para pelayannya, Jodha tampak asyik melamun, tiba tiba putri bungsunya Aram Bano datang menghampiri Jodha, Aram meminta Jodha untuk ikut bersamanya menemui saudara saudaranya diruang keluarga. Ketika Jodha sudah sampai diruang keluarga dilihatnya kedua anak perempuannya Khanum dan Aram bersama Murad dan Danial, ternyata mereka semua menggoda Jodha dengan mengatakan bahwa Jalal sedang dekat dengan seseorang “Ibu, saat ini ayah sedang dekat dengan Ghulab Pari, ayah sering menghabiskan waktunya bersama dia, ayah juga sangat senang dan merasa nyaman bersamanya” mendengar ucapan anak anaknya, Jodha langsung cemburu dan marah ke arah anak anaknya “Siapa itu Ghulab Pari ? Bawa dia kesini !” Murad langsung berdiri dan menyuruh Ghulab Pari dibawa ke hadapan Jodha, saat itu salah satu prajurit datang dengan seekor kuda “Ibu itu di Ghulab Pari” ujar Aram Bano sambil menunjuk kearah kuda yang ada didepan teras “Itu Ghulab Pari ?” Jodha tertawa terbahak bahak “Kalian ini yaaa memang anak anak yang nakal”, “Kami hanya ingin membuat ibu tersenyum” ujar Murad, anak anak lainnyapun setuju dengan pendapat Murad.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4472Shah Abdullah memaksa mendatangi tanah sengketa, prajurit mengumumkan bahwa para penduduk harus segera meninggalkan tempat tersebut sesuai dengan perintah Yang Mulia Raja, tiba tiba salah seorang wanita tua mengambil segenggam tanah kemudian dilemparkannya tanah tersebut ke wajah Shah Abdullah “Kamu telah mendapat jawabannya ! Seseorang yang menyuruh kami pergi dari tempat ini maka kami akan menghitamkan wajahnya !” ujar wanita tua itu dengan nada marah “Sekarang lihat apa yang akan aku lakukan ke mereka !” Shah Abdullah marah dengan perlakuan para penduduk dan menyuruh para prajurit istana untuk menyerang para penduduk yang membangkang dan membakar rumah mereka, hingga para penduduk yang melawan Shah Abdullah tewas seketika itu juga akibat serangan para prajurit kerajaan Mughal.

Danial dan Maan Bai sedang berjalan jalan dihalaman istana “Maan Bai, aku tahu kalau kamu saat ini sedang khawatir dengan kakakmu, Maan Sigh”, “Iyaa ... Semua orang mulai dari ayah, ibu dan bibi tegang menghadapi pesta perayaan pernikahanku nanti dan juga khawatir soal Maan Sigh, tapi aku sangat menyukai cara kamu menyenangkan Ratu Jodha, aku bisa merasakannya ketika aku disini kamu selalu membuat aku senang” Danial cuma menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4474Dipesta perayaan, semua keluarga kerajaan Mughal sudah hadir disana, tak lama kemudian Jalal datang ke ruang pesta tersebut, semuanya langsung memberikan salam ke Jalal, Jalal tersenyum senang sambil berjalan menuju ke singgasananya dan berdiri sambil merenggangkan kedua tangannya kesamping “Aku sangat bahagia hari ini, di pesta pernikahan untuk Salim dan Maan Bai, pesta kali ini adalah salah satu bagian dari pesta pernikahan mereka, pernikahan mereka akan diingat selama lamanya” pestanya pun dimulai, sementara Jodha terlihat tidak bahagia. Anarkali datang ketempat tersebut untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam hal menari, Salim memandang kearahnya, Anarkali memulai pertunjukkan tariannya, semua yang hadir disana menikmati tarian Anarkali hingga tiba tiba angin bertiup sangat kencang hingga debu debu berterbangan mengisi seluruh isi ruangan pesta membuat semua orang yang hadir disana tidak bisa menikmati tarian Anarkali, karena mereka berkali kali harus menutup mata agar partikel parikel debu itu tidak masuk ke mata mereka, sementara Anarakali terus menghibur para tamu ditengah tiupan angin yang begitu kencang.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4475“Mengapa aku merasa gelisah bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi ?” bathin Jodha dalam hati , saat itu Jalal juga sangat terkejut melihat perubahan cuaca yang begitu drastis “Jodha, kenapa cuaca tiba tiba berubah semakin buruk ?” Hamida juga merasa was was dengan cuaca yang sedang terjadi, tak lama kemudian badai datang, tiba tiba badai tersebut menguncang singgasana Jalal, Jalal terhuyung huyung hingga turban mahkotanyapun jatuh, Jodha langsung berteriak begitu melihat Jalal, sementara Jalal meminta pesta agar terus berlangsung tiba tiba lampu api yang terletak pada kedua pilar yang ada disisi kiri dan kanan Jalal jatuh ketanah hingga membuat kobaran api dan Jalal terjebak didalamnya, Jodha teringat akan mimpinya ketika Jalal dikelilingi oleh api. Birbal ikut panik melihat kondisi Jalal “Bagaimana caranya menyelamatkan Yang Mulia seperti itu ?” semua yang hadir disana terkejut, tiba tiba Jalal mencoba melompati pilar yang saling tumpang tindih di lantai namun ada pilar lain yang secara tiba tiba jatuh dan mengenai dirinya, Jalal segera memegangnya dengan sekuat tenaga. .... Sinopsis Jodha Akbar episode 448 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha AKbar episode 430 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha AKbar episode 430 by Sally Diandra. Para prajurit membawa keluar perhiasan yang dicuri oleh Anarkali dari barang bawaan Anarkali “Itu dia perhiasanku, gadis ini yang mencurinya” Anarkali langsung menyanggah “Aku tidak mencurinya, seseorang pasti telah menjebak aku” namun para penduduk tidak percaya “Orang ini pengkhianat !”, “Aku bukan pencopet !” polisi kerajaan Mughal “Rashid pasti sumber semua sinopsisjodhaakbar.blogspot 430ini, tangkap dia, Rashid pasti ada disana !” Anarkali memohon kepada mereka untuk tidak menangkap ayahnya, tepat pada saat itu Haidar datang ketempat tersebut “Ada apa ini ?” polisi memberikan informasi ke Haidar “Orang ini telah mencuri sebuah perhiasan, tuanku”, “Bawa pergi Rashid ! Dia harus bertanggung jawab pada semua ini !’” namun kembali Anarkali meminta agar Rashid jangan dibawa “Bebaskan dia !” para prajurit yang tadi membawa Rashid segera melepaskan Rashid “Kalau sampai kamu melakukan hal ini lagi, maka kamu akan mendapatkan hukuman yang sangat berat !” Haidar mengancam Anarkali, Anarkali mengingatnya. Haidar langsung mencengkram tangan Jodha “Kamu tahu, kamu memang akrab dengan seseorang yang mengampuni kamu hari ini, itulah alasan mengapa Salim ingin menyelesaikan semua ini dan Salim senang” Anarkali sedikit terguncang mendengarnya “Saat ini kamu boleh bebas dengan alasan kamu harus menanggung sedikit rasa sakit, akan ada lebih banyak keburukan dari pada yang kali ini kamu rasakan, kamu menyalahkan masa kecil Salim dulu, dan sekarang kamu akan berkompromi untuk semua kompensasi ini, mulai sekarang kehidupanmu akan segera berakhir bagaikan dineraka sebagai mana yang Salim inginkan” kembali Anarkali terguncang, Haidar meninggalkannya begitu saja. Lagu Rabba is pyar mein versi sedih mulai terdengar, Anarkali teringat ketika Salim berjanji bahwa dia akan mengubah kehidupannya seperti dineraka, bagaimana dia menyatakan bahwa orang orang akan mengingatnya karena kebenciannya ke Anarkali.
sinopsisjodhaakbar.blogspot 4301Diistana Agra, Hamida dan keluarganya sedang berkumpul diruang keluarga, Hamida senang bahwa Salim saat ini sudah mulai mengikuti langkah langkah peraturan yang ada “Salim melakukan tepat seperti tehnik yang dilakukan Murad dan Danial, paling tidak untuk beberapa pekerjaan” ujar Salima yang ikut memuji Salim semua yang hadir disana tertawa “Kami sangat bersemangat menikmati banyak pekerjaan, nenek” Aram Bano ikut angkat bicara “ seorang istri Raja juga ikut bicara “Pekerjaan yang tidak biasa pasti akan dikerjakannya” Khairun Nissa (adik Salim) juga ikut menimpali “Salim telah menggunakan segala sesuatunya maka hal itu pasti akan sangat luar biasa” tiba tiba dengan bahasa isyaratnya Mehtab mengatakan bahwa dia akan bermain musik “Kalau aku, aku akan melompat” ujar Aram Bano sambil mendekati Mehtab kemudian mulai memainkan gelang kakinya, Aram Bano mulai menari, semua yang ada disana senang melihat kelucuan Aram Bano, Hamida, Jodha dan Salima tersenyum senang melihat Aram Bano yang sedang menari, Salim yang sedari tadi diam mendengarkan semua ini merasa sedikit gelisah, tarian Aram Bano dengan gelang kakinya mengingatkan Salim pada Nadira ketika mereka kecil dulu, Salim semakin gelisah dan marah tiba tiba Salim berdiri, Jodha yang melihat Salim berdiri sedikit heran “Ada apa Salim ?”, “Aku harus mengecek beberapa pekerjaan, aku permisi dulu” sepeninggal Salim, Hamida memuji cucu kesayangannya itu “Setelah mengambil jabatannya sebagai calon pewaris tahta kerajaan, Salim jadi semakin bertanggung jawab, Jodha”, “Iya, ibu ...” sahut Jodha sementara Salima langsung mengamini ucapan ibu mertuanya.
Jalal sedang bersama dengan Tansen dan Birbal untuk belajar menyanyi “Tansen, hal ini sungguh sangatlah sulit tapi harus kita lakukan”, “Saya tidak bisa melakukan hal ini, Yang Mulia” Tansen merasa ragu dengan kemampuan Jalal, Jalal langsung memasang muka bingung dan gelisah “Kamu menolak permintaan Yang Mulia ?” Birbal ikut angkat bicara “Bukan begitu, saya tidak bisa membuat Yang Mulia menjadi penyanyi yang baik dalam waktu yang sesingkat ini”, “Kamu menganggap bahwa Yang Mulia ini bodoh ?” Birbal percaya bahwa Jalal bisa melakukannya namun Tansen ragu “Rasanya tidak mungkin, Birbal ... Ini seperti sebuah sandiwara saja”, “Kamu menganggap aku tidak bisa belajar bernyanyi, Tansen ?” Tansen mencoba memberikan pengertian ke Jalal “Begini Yang Mulia, anda ini belajar dari nol, sementara berlatih bernyanyi itu harus dipelajari selama bertahun tahun, jadi bagaimana bisa anda mampu berlatih dalam beberapa hari saja ?” Jalal merasa dirinya mampu belajar bernyanyi “Kamu itu seniman yang hebat, kamu pasti bisa melakukannya, Ratu Jodha meminta aku melakukan hal ini untuk pertama kalinya, jadi sungguh sangat membanggakan buatku untuk memberikan hal ini padanya” Jalal berharap banyak pada Tansen agar mau mengajarinya menyanyi “Itu hal yang praktis yang bisa kita lakukan”, “Lalu mengapa, Tansen ? Tadi baru saja kamu mengatakan dengan komposisi nada kamu maka semuanya bisa saja terjadi seperti hujan bisa lebih dekat, hewan hewan bisa bersenandung dengan harmoni nadamu jadi aku yakin Yang Mulia Raja juga pasti bisa melakukan hal itu !” Birbal memberikan dukungannya ke Jalal “Tepat seperti yang dikatakan Birbal, Tansen ... Aku sangat mencintai istriku, aku akan berusaha sekeras mungkin, aku akan mencoba untuk mendapatkan pengetahuan tentang beberapa kemungkinan yang bisa aku pelajari”, “Itu cukup baik seperti yang anda inginkan, Yang Mulia” tiba tiba ada seorang prajurit yang menemui mereka dan meminta Jalal untuk keluar, Jalal pun meninggalkan mereka berdua “Semua tujuan ini adalah karena kamu, Birbal ... kamu itu hanya akrab dengan orang orang yang tidak bisa menyanyi, lalu mengapa kamu memaksa Yang Mulia untuk menyanyi ?” Tansen penasaran dengan dukungan Birbal ke Jalal “Harmoni kamulah yang bisa melakukannya, Tansen ... Jadi cobalah hal ini sebaik mungkin” Birbal memuji Tansen, Tansen cuma bisa terperangah dan mengelus dada.
sinopsisjodhaakbar.blogspot 4302Malam itu, Salim sedang sendirian dipinggir sungai, lagu Rabba adalah pyar mein mulai berkumandang, Salim teringat ketika Anarkali memeluknya di Dargah, dia juga teringat ketika Anarkali menyatakan kebenciannya juga, kemudian ingatan masa kecilnya ketika Anarkali mengeluh ke Jalal, hingga akhirnya Jalal memutuskan hukumannya dengan mengirimkannya ke rumah nenek Fatima Bi, tiba tiba ada setangkai bunga sedap malam yang mengambang dipinggir sungai, Salim bergegas mengambil bunga sedap malam tersebut kemudian mencium aroma bunga itu yang sangat wangi, Salim merasa nyaman dengan aromanya, tak lama kemudian Salim menyadari dan mulai membayangkan kembali Anarkali. Salim teringat Anarkali ketika mencium bau bunga sedap malam itu, waktu itu Salim sedang menunggu Anarkali disebuah tempat “Dia pasti akan datang” Salim merasa bahwa Anarkali sebentar lagi datang, ketika Anarkali datang, Salim langsung berkata “Kamu terlambat tapi setidaknya kamu telah datang” Anarkali penasaran dengan ucapan Salim “Bagaimana kamu bisa tahu kalau aku akan datang ?” , “Itu bunga di rambut kamu, aku mencium baunya jadi aku bisa mengetahui keberadaan kamu” Anarkali tersenyum sambil memegang bunga sedap malam yang ada dirambutnya “Waaaah ... bunga dirambut ku ini telah tumbuh menjadi musuhku juga”, “Bunga bunga itu telah menjadi kenalanku seperti yang mereka katakan padaku tentang keberadaanmu” mereka berduapun saling tersenyum satu sama lain, ingatan itu pun berakhir. Salim langsung melempar bunga sedap malam tersebut “Aku benci dengan semua ini ! Aku benci dengan Anarkali ! Aku benci semua yang berhubungan dengan dirinya !” tak lama kemudian Salim membuang bunga sedap malam itu kedalam sungai dengan tatapan marah.

sinopsisjodhaakbar.blogspot 4303Sementara itu Anarkali sedang bersama dengan temannya di sisi sungai satunya bersama Sakinah “Aku telah mencintai seseorang yang murahan, dia telah membuat ayahku sakit, dia telah membuatku menjadi seorang pencuri” Sakinah tidak menyangka kalau semua itu perbuatan Salim “Aku tidak percaya kalau Pangeran Salim akan bertindak serendah itu, mengapa dia tidak menghentikannya ?”, “Aku tahu dia akan melakukan semuanya, seperti saat ini ketika aku tahu bahwa dia adalah Salim, aku tahu dia pasti akan melakukan semua ini, pemikirannya itu sempit, dia itu seperti waktu kecil dulu, dia itu sama , aku telah membuat kesalahan dengan aku tidak mengenalinya lebih dulu, jika aku tahu dia adalah Salim, aku tidak akan mencintainya”, “Cinta bisa datang pada siapa saja, Anarkali” tiba tiba bunga yang tadi dilempar Salim mendekati Anarkali, terapung dipinggir sungai “Kamu suka dengan bunga sedap malam ini kan ?” Sakinah memberikan bunga sedap malam itu ke Anarkali, Anarkali tersenyum melihat bunga tersebut “Aku masih menyukai mereka, bunga ini lebih baik daripada seorang manusia, mereka telah membuat aku tersenyum, tidak pernah memberiku penderitaan” Anarkali menangis sedih. Ditempat Rashid dan Zil Bahar, Zil Bahar sangat berharap Rashid segera sembuh, tepat pada saat itu Anarkali dan Sakinah datang menghampiri mereka “Anarkali, kesehatan ayahmu semakin hari semakin memburuk, ibu tidak tahu ujian apa lagi yang Tuhan berikan untuk kita” Anarkali meminta ibunya untuk makan terlebih dulu “Kamu makanlah dulu, Anarkali ... Ibu sudah makan”, “Jangan bohong, ibu ... Aku tahu kalau ibu sangat lapar, lebih baik ibu makan saja dulu, biar aku yang menemani ayah” akhirnya Zil Bahar pun menikmati makan malamnya, Anarkali menemani ayahnya bersama Sakinah “Kamu tahu Sakinah, ayahku seperti ini karena aku, aku tidak punya uang untuk mengobatinya” tiba tiba Sakinah memberikan gelang gelangnya pada Anarkali “Ambillah ... “, “Apa maksudmu, Sakinah ?” Anarkali nampak kebingungan “Aku bukanlah seorang teman kalau aku tidak membantu kamu, ayahmu itu pamanku juga, jangan bilang tidak, Anarkali ... Ayahku memang menentang keluargamu, tapi terimalah bantuanku !” Sakinah sangat berharap Anarkali mau menerima bantuannya “Tidak ! Ayahku bahkan tidak suka dengan hal semacam ini, Sakinah”, “Perhatianmu memang sangat mulia, Sakinah ... akan tetapi ayahmu pasti akan menegur kamu jika dia tahu kalau kamu menemui kami” Zil Bahar ikut angkat bicara “Lalu bagaimana cara kalian akan mengobati paman Rashid”, “Ini semua terjadi karena aku jadi aku akan melakukan sesuatu untuk mengobatinya” tiba tiba Rashid batuk batuk “Kita harus segera memanggil tabib, Anarkali ,,, kesehatan ayahmu semakin memburuk”


sinopsisjodhaakbar.blogspot 4304
Salim sedang mengadakan pertemuan dengan saudara saudaranya “Ini adalah pesta perayaan pertama yang aku kerjakan jadi harus semeriah dan semegah mungkin” Salim memberikan tugas pada Danial dan Murad “Aku membutuhkan daftar tamu tamu yang akan diundang” ujar Murad “Jika kamu mau, kami akan mengundang Anarkali juga, kak” Salim langsung marah begitu Danial berkata demikian tak lama kemudian pertemuan itu selesai dan semuanya meninggalkan Salim, sementara itu Haidar masuk keruangan tersebut menemui Salim “Salim, aku tahu kalau Anarkali ada di Agra saat ini, aku sudah mempersiapkan kehancurannya, penderitaan yang kamu derita ini, akan lebih dia rasakan juga”, “Cukup !” Salim segera memotong ucapan Haidar “Kamu telah menyebutkan namanya ! Jangan ulangi lagi ! Aku tidak ingin melihat wajahnya” Haidar tersenyum sinis sambil berkata dalam hati “Dia tidak akan datang kehadapanmu akan tetapi dialah nanti yang akan menjadi penyebab perkelahianmu dengan Jalal !” tepat pada saat itu Rukayah memasuki ruangan tersebut dan mendengarkan semua pembicaraan mereka berdua “Aku ingin pergi ke tempat yang sama dimana kamu mengajak aku kesana terakhir kali (tempat prostitusi)” Haidar tersenyum senang “Baiklah !” Rukayah masuk ke ruangan tersebut “Aku suka kamu telah bekerja keras, Salim” Haidar segera meninggalkan mereka berdua “Salim, apakah kamu mau pergi ke suatu tempat ?”, “Aku tidak senang disini, ibu ... Aku mengerjakan semua persiapan ini semuanya untuk kamu, aku tidak punya hubungan apapun dengan Yang Mulia Raja, aku tidak percaya Yang Mulia menginginkan pernikahan Bella dan Farhan”, “Ibu sangat senang kalau kamu menghargai kata kata ibumu ini, kamu mau kemana ?” Rukayah ingin tahu Salim mau pergi kemana “Untuk menjalani hidup, ibu ... Aku telah tahu bahwa cinta itu hanya memberikan penderitaan saja, jika aku ingin hidup dengan damai maka aku harus menjauh dari cinta, aku serasa mati lemas disini, aku ingin mendapatkan ketenangan” Rukayah tersenyum “Baiklah kamu boleh pergi akan tetapi pulanglah segera” Salim segera meninggalkan Rukayah, dalam hati Rukayah berkata “Aku tahu kamu mau pergi kemana, Salim ... dan aku ingin kamu pergi ketempat dimana kamu mendapatkan kedamaian” bathin Rukayah.  Sinopsis Jodha AKbar episode 431 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 445 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 445 by Sally Diandra. Siang itu ditaman istana, Salim sedang ngobrol dengan Qutub “Kenapa kamu berdiri sendirian disini, Salim ?” Salim masih terus menyesali perbuatannya ke sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4451Anarkali “Karena aku tidak mengerti hidup seperti apa yang sedang aku jalani ini, Qutub ... aku tidak bisa hidup tanpa Anarkali akan tetapi dia sangat membenci aku”, “Tapi ini bukan salahnya, Salim ... hidup ini pasti tidak begitu mudah baginya, kamu seharusnya memberikan dia waktu, suatu saat nanti dia pasti akan memaafkanmu, kamu hanya harus membuktikan bahwa cintamu lebih kuat daripada sebuah kebencian” Qutub mencoba memberi saran ke Salim.

Dikamar Jodha, Jalal menemui Jodha “Jangan khawatir, Yang Mulia ... Ini semua bukan salahmu, kamu hanya melakukan apa yang seorang ayah lakukan” Jalal tersenyum menatap Jodha “Untungnya kamu ada bersamaku, Ratu Jodha ... Aku merasa baikkan sekarang, aku ingin membuat pesta untuk Bhagwandas sebelum dia pulang ke Amer”, “Itu pemikiran yang bagus, Yang Mulia ... dan kamu juga seharusnya bertemu dengan guru spiritualku, Pandit. Dalam mimpiku aku merasa ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi, itulah mengapa aku memanggilnya, kita harus menanyakan hal ini padanya” Jalal hanya tersenyum.

Tepat pada saat itu, Pandit Ji sudah sampai diistana Kerajaan Mughal di Agra, dari tempatnya berdiri, dia melihat kesekitar kerajaan Mughal sementara banyak burung gagak yang terbang diatasnya.

Maan Sigh dan Shah Abdullah juga anak buahnya sedang mengalokasikan tempat untuk benteng. Mereka mengumumkan kepada para penduduk untuk meninggalkan lahannya yang mau digunakan sebagai benteng, akan tetapi para penduduk berkata “Ini adalah tempat kami, kami tidak akan meninggalkan tanah ini !” para penduduk mulai memprotes “Kami tidak akan pernahsinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4452 meninggalkan negeri ini !” teriak para penduduk, Maan Sigh mencoba menengahi “Kami akan memberikan kalian lahan yang baru dan beberapa koin uang, kami akan membangun benteng ini untuk melindungi kalian juga” namun para penduduk tetap bersikeras “Kami tidak akan meninggalkan tanah kami ! Para tetua dan ulama ulama besar kami dikuburkan disini, kalau kamu ingin membangun sesuatu disini, Tuhan akan marah ke kamu !”, “Baiklah, kami akan mengeceknya” ujar Maan Sigh sambil berjalan menuju tempat pemakaman.

Guru Ji (guru spiritual Jodha) sudah memasuki istana, Moti memberitahukan kedatangannya pada Jalal dan Jodha “Apakah kita harus menemuinya, Yang Mulia ?”, “Bagaimana mungkin aku mengatakan tidak, Ratu Jodha ?” goda Jalal, kemudian mereka berdua menemui Guru Ji.

Ketika Maan Sigh hendak melangkahkan kakinya ke tempat pemakaman tersebut, tiba tiba angin bertiup sangat kencang “Berhentilah bekerja !” Maan Sigh menginstruksikan untuk segera menghentikan pekerjaannya pada para pekerjanya “Tapi bagaimana dengan perintah Yang Mulia, Maan Sigh ?” Shah Abdullah bingung dengan sikap Maan Sigh “Kita tidak bisa melawan keinginan para penduduk” ujar Maan Sigh kemudian meninggalkan tempat tersebut, Shah Abdullah tampaknya tidak bisa menerima keputusan Maan Sigh.

jalal445Di istana kerajaan Mughal, Jodha dan Jalal menemui Guru Ji “Guru Ji, aku meminta padamu untuk membuatkan Kundli untuk Yang Mulia”, “Kundlinya telah dibuat, Ratu Jodha ... Ibunya pasti mempunyainya” (pada masa lalu ketika Jalal masih bayi, Ratu Hamida dan Raja Humayun sudah membuat Kundli untuk Jalal) Guru Ji kemudian melihat Kundli milik Jalal, sementara Jalal menatap Guru Ji dengan pandangan tidak percaya dengan ramalannya, bagi Jalal semua ini hanya omong kosong belaka tapi demi menyenangkan istrinya yang tercinta, Jalalpun menurutinya, sedangkan Jodha nampak serius “Ini adalah waktu yang sulit yang akan datang pada takdirmu, Yang Mulia ... Ini baru dimulai, situasinya akan semakin memburuk” Guru Ji mencoba menerangkan keadaan Jalal, namun Jalal tetap tidak percaya dengan semua perkataannya dan ketika Jalal memberikan koin uang untuk Guru Ji, Guru Ji segera menolaknya, Jalal marah hingga mengeluarkan pedangnya dari sarung pedangnya, Jalal merasa diremehkan oleh Guru Ji, Jodha segera menenangkan suaminya untuk bisa menerima kenyataan kalau Guru Ji memang tidak menginginkan uang, Jalalpun segera meninggalkan mereka berdua, Jodha meminta maaf atas perlakuan suaminya terhadap Guru Ji.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4454Sementara itu dikamar Rukayah, Rukayah sedang menikmati hookahnya, tiba tiba ada seorang perempuan dari tempat para penari yang datang menemui Rukayah dan memberitahukan kalau Salim mengunjungi rumah Anarkali “Apakah aku harus memberitahukan berita ini ke Yang Mulia Raja, Yang Mulia Ratu ?”, “Jangan ! Tetap berikan informasinya padaku saja !” ujar Rukayah sambil melempar sekantong koin uang, ketika perempuan itu hendak pergi, Rukayah mengingatkan “Jangan hentikan Salim atau bilang saja tidak tahu apa apa kalau dia bertanya, aku ingin Salim bertemu Anarkali setiap waktu seperti yang dia inginkan”, “Lalu bagaimana dengan saya, Ratu Rukayah ?”, “Tidak akan terjadi apa apa sama kamu, percayalah !” Rukayah tersenyum senang.

Malam harinya ketika Jodha sedang tertidur, kembali Jodha bermimpi buruk, Jodha melihat Jalal sedang dalam masalah dalam mimpinya, Jodha langsung bangun dengan perasaan kaget tidak karu karuan “Mimpi yang sama terjadi lagi, apa yang harus aku lakukan ? Sebenarnya apa yang menjadi tujuan dalam sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4455mimpi ini ?” Jodha kemudian keluar kamarnya “Apakah ada seseorang yang akan menyerang Yang Mulia ?” Jodha mencoba mengecek singgasana Jalal, namun tidak ditemukan apapun disana.

Keesokan harinya Jodha segera mendatangi tempat Guru Ji dan bertanya tentang mimpi yang dialaminya semalam “Ratu Jodha, Yang Mulia Raja harus menghadapi beberapa masalah dalam kerajaannya ini, dia mungkin akan meninggalkan kekuasaannya, dua kali kamu melihat dadanya berdarah, itu artinya seseorang yang sangat dekat dengannya mungkin akan menyakitinya”, “Saat ini Yang Mulia Raja dikelilingi oleh orang orang yang menjaganya, Guru Ji”, “Ini hanya yang dikatakan dalam sebuah mimpi, Ratu Jodha”, “Lalu ... Apakah kami punya solusinya, Guru ?”, “Kita tidak bisa menghentikan apa yang akan terjadi nanti, kamu seharusnya tidak pernah meninggalkannya, berada disampingnya terus, temani dia” Jodha benar benar tegang.

Dihalaman istana, Jalal bertanya ke Shah Abdullah “Kenapa bentengnya belum selesai dibangun sampai sekarang ?”, “Maaf, Yang Mulia ... kata Maan Sigh kita tidak bisa membangunnya disana, kita akan membangunnya ditempat yang lain yang dia tentukan” Jalal langsung marah “Suruh dia bertemu denganku segera !”

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4456Di ruangan khusus Jalal dan para menterinya berkumpul “Kamu menghentikan pekerjaan pembuatan benteng, Maan Sigh ? Ya atau tidak ? Jawab !” nada bicara Jalal mulai meninggi “Sebenarnya saya ingin mengatakannya pada anda, Yang Mulia ... Akan tetapi ...” Shah Abdullah mencoba cari muka didepan Jalal “Kamu telah menolak perintahku !” Maan Sigh berusaha membela dirinya “Disana ada makam para ulama besar dan para tetua , Yang Mulia, para penduduk marah ketika kami mulai menggali tanah” Jalal semakin marah “Aku melakukan hal itu yang aku anggap benar, Yang Mulia”, “Kamu seharusnya menanyakan padaku dulu sebelum melakukan apapun, Maan Sigh !” ... Sinopsis Jodha Akbar episode 446 by Sally Diandra.

Sinopsis Jodha Akbar episode 446 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 446 by Sally Diandra. Jodha menemui Jalal dikamar Jalal “Jangan bicara soal Maan Sigh, dia bukan kerabatmu di sidang akan tetapi dia itu seorang menteri dan dia mulai menentang aku ! Ini adalah kejahatan !” Jalal masih marah atas kelakuan Maan Sigh terhadapnya “Aku tidak akan membicarakan soal Maan Sigh, Yang Mulia ... Aku ingin membicarakan soal Pundit Badrinath (guru spiritual Jodha)”, sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 446“Kamu menginginkan aku bertemu dengan dia, itu sudah aku lakukan !” Jalal masih emosi, nada bicaranyapun tinggi dengan mata yang terbelalak membelakangi Jodha, Jodha sangat heran dengan perilaku suaminya “Bagaimana dengan mimpi burukku ?” Jalal seakan tidak menggubrisnya “Itu hanya mimpi belaka, Ratu Jodha ... Aku punya banyak pekerjaan” kemudian Jalal meninggalkan Jodha begitu saja, Jodha sangat sedih sekali.

Dihalaman istana, Birbal dan Todar Mal sedang berjalan jalan sambil membahas sesuatu yang sedang terjadi pada Jalal “Sebuah kesalahan akan terjadi, Birbal”, “Ya, sebuah badai yang sangat besar akan datang dan mencabut semua pohon pohon yang kokoh”, “Sama seperti apa yang terjadi pada Maan Sigh”, “Aku khawatir tentang Yang Mulia Raja, Todar ... Dia sekarang menjadi sangat egois, ini adalah pekerjaan kita untuk menunjukkan jalan yang benar pada Yang Mulia”

Sementara itu Shah Abdullah sedang menghadapi rakyat yang datang keistana “Beraninya kalian menolak perintah Yang Mulia Raja ! Nanti kalau kamu dihadapkan disidang, kamu harus menyentuh kaki Yang Mulia Raja dan meminta maaf !” Shah Adullah marah pada rakyat tersebut “Mengapa ? Kami tidak melakukan kesalahan apapun ?” tepat pada saat itu Jalal menghampiri mereka dari atas balkon dan berteriak “Ada apa Shah Abdullah ?”, “Mereka ini menentang anda, Yang Mulia !”, “Bawa mereka ke sidang istana !” perintah Jalal

Disidang istana Dewan - E - Khaas, Jalal berbicara pada para rakyatnya yang hadir disana “Aku adalah penguasa kalian, mengapa kalian menginginkan agar aku membunuh setiap orang ?” rakyat yang hadir disana berusaha menjelaskan pada Jalal “Tanah tersebut sangat berharga bagi kami, Yang Mulia ... Disana ada pemakaman seorang pendeta besar yang tidak bisa dipindahkan” rakyat yang lain juga ikut bicara “Kami tidak akan meninggalkan tempat itu, Yang Mulia” Jalal murka “Siapa orang itu yang ikut campur ?”, “Dia itu bekerja untuk anda, Yang Mulia ... Dia telah menolak untuk membuat koin uang emas juga” Shah Abdullah ikut angkat suara, Jalal menahan amarahnya “Bagaimana kita bisa membawa nama Yang Mulia Raja dengan nama Tuhan” salah seorang rakyat ikut berkomentar “Mereka menyerang prajurit kita juga, Yang Mulia”, “Dia bohong, Yang Mulia ! Dia lah yang menyerang kami” Jalal berdiri dan mendekati mereka “Aku telah mencoba untuk membuat kalian mengerti dengan penuh kasaih sayang akan tetapi sekarang aku dipaksa harus menggunakan kekuataanku, jika kalian meninggalkan tanah itu dalam dua hari maka kalian akan dimaafkan akan tetapi jika kalian tidak meninggalkan tempat itu maka kalian akan melihat kemarahan para prajuritku ! Tentang makam pendeta kalian itu, kami akan memindahkannya ketempat lain !” rakyat kembali bertanya ke Jalal “ Bagaimana anda bisa memindahkannya ?”, “Mengapa tidak ?” ujar Jalal marah, Jalal memerintah Shah Abdullah untuk menuruti perintahnya, dari bilik para ratu, Jodha melihat semua ini dengan sedih “Mengapa aku merasa ada sesuatu yang buruk yang bakal terjadi ?”

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4461Diteras istana, Jalal sedang santai sambil minum minum bersama dengan para menterinya, saat itu Todar Mal dan Birbal sedang ngobrol berdua “Ada suatu masa ketika aku dulu terbiasa menggunakan pedangku, Birbal ... akan tetapi sekarang sudah tidak lagi”, “Aku juga telah mengalami banyak peperangan akan tetapi Maan Sigh itu mempunyai bakat yang berbeda namun sayangnya hari ini Yang Mulia Raja sedang marah dengannya”, “Kamu benar, Birbal ... Maan Sigh itu singanya Rajvanshi” Todar Mal dan Birbal sedang memuji kehebatan Maan Sigh didepan Jalal, Jalal hanya mendengarkan saja sambil meminum anggurnya “Maan Sigh itu menyerang para musuh seperti dia itu menyerang tidak menggunakan pedang melainkan menggunakan bunga”, “Tepat sekali, Birbal ! Tidak ada ksatria seperti Maan Sigh” Jalal yang sedari mendengarkan hal ini langsung berteriak “Cukup !!! Apa yang kalian pikirkan ? Apakah cuma Maan Sigh yang bisa menahan serangan didadanya, aku juga bisa menahan serangan didada !” Jalal iri ketika mendengar Todar dan Birbal memuji Maan Sigh, tiba tiba Jalal mengeluarkan pedangnya dari sarung pedangnya “Lihat ... Sekarang !” Jalal berdiri sambil terhuyung huyung karena mabuk “Yang Mulia, anda bisa terluka” Birbal mencoba memperingati “Diaaaam !!! Ssstttttt !!!” Jalal kemudian menaruh pedangnya pada sebuah celah pilar yang berongga kemudian menancapkan ujung pedangnya pada dadanya sendiri, para menteri berteriak mengingatkan Jalal, saat itu Jodha yang sedang berjalan jalan dibalkon istana bersama Moti mendengar ada sebuah teriakan dari arah bawah, Jodha segera berlari mendekat kearah ujung balkon istana sehingga bisa melihat apa yang sedang terjadi dibawah sana, dilihatnya Jalal sedang menusukkan pedangnya kearah dadanya sendiri, Jodha sangat terkejut “Lihat ... Aku bisa kan ?” Jalal yang masih mabuk memuji dirinya sendiri, Jodha teringat mimpi buruknya ketika Jalal terluka dibagian dadanya dengan pedangnya sendiri “Tidak ada ksatria yang lebih besar dari pada aku Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar !” teriak Jalal lantang “Iya, anda benar, Yang Mulia” Birbal mencoba untuk membujuk Jalal, tepat pada saat itu Maan Sigh datang ketempat tersebut dan langsung berteriak “Yang Mulia, apa yang kamu lakukan !” Maan Sigh segera melempar pedang tersebut dari dada Jalal dan mendorong Jalal dengan tujuan untuk menyelamatkannya, namun Jalal yang sudah dipenuhi oleh rasa iri terhadap Maan Sigh memiliki pemikiran lain “Kamu mau menyerangku ?” Jalal segera menjatuhkan Maan Sigh ke kursi kemudian mencekiknya hingga Maan Sigh tidak bisa bernafas “Yang Mulia, hentikan ! Hentikan” para menteri menghentikan Jalal yang masih mabuk sambil memegangi lengan Jalal “Jebloskan Maan Sigh ke penjara !” teriak Jalal, Jodha yang melihat apa yang terjadi sedari tadi benar benar terkejut, Shah Abdullah memerintahkan para prajurit untuk memenjarakan Maan Sigh begitu Jalal dibawa pergi dari tempat tersebut, Maan Sigh yang mengetahui keberadaan Jodha diatas balkon langsung berteriak “Bibi aku tidak melakukan apa apa ! Aku bersumpah ! Aku tidak melakukan apa apa !” para prajurit segera membawanya pergi.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4462Dikamar Jalal, Jalal sedang terbaring lemah “Bagaimana keadaan Yang Mulia, ibu ?” Salim khawatir terhadap keadaan ayahnya “Dia sedang diobati, Salim” ujar Rukayah yang saat itu duduk disebelah Jalal “Dia itu telah menyerang aku, aku tidak akan membiarkannya ! Hal ini menyakitkanku !” Jalal tiba tiba meracau tidak karuan dengan matanya yang terbelalak marah, sementara itu Jodha yang duduk diujung tempat tidur menangis meratapi nasib suaminya “Jodha, jangan menangis terus, Jalal baik baik saja sekarang” Hamida berusaha membujuk Jodha “Mimpiku menjadi kenyataan ibu, aku sangat khawatir”, “Jangan khawatir, Jodha” Jodha hanya bisa memandangi suaminya dengan sedih.

Bhagwandas yang saat itu belum pulang ke Amer meminta ijin pada Hamida untuk bertemu dengan Maan Sigh di penjara, Hamida mengijinkan Bhagwandas bertemu dengan putranya, kemudian Hamida menyuruh prajurit untuk mengantar Bhagwandas ke penjara.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4463Dirumah Anarkali, Anarkali sedang termenung di jendela kamarnya, ibunya menghampiri Anarkali “Ibu, tadi aku dipanggil oleh Ratu Jodha, dia membicarakan soal Salim” kemudian Anarkali menceritakan semua pembicaraannya dengan Jodha pada ibunya, Zil Bahar “Yaaa Khudaa ... Permasalahan ini semakin buruk saja, di satu sisi cintanya Salim” Anarkali menatap kearah ibunya “Anarkali, ibu khawatir pada seseorang yang telah memberikan kita rumah dan semuanya, bagaimana jika mereka menghukum kamu ?”, “Jangan khawatir, ibu ... Aku telah menenangkan Ratu Jodha, yang aku khawatirkan sekarang adalah Maan Bai, aku khawatir pertikaian antara Yang Mulia Raja dengan Maan Sigh akan berakibat pada Maan Bai”, “Aku percaya pada Yang Mulia Raja, dia pasti tidak akan mengambil keputusan yang salah”

Bhagwandas dan Maan Bai menemui Maan Sigh dipenjara “Ayah, aku cuma mencoba menyelamatkan Yang Mulia dan lihat, inilah hasilnya”, “Yang Mulia Raja sedang tidak mengerti apapun saat ini”, “Aku hanya mengkhawatirkan nyawa Yang Mulia Raja, ayah”, “Dian aman, dia tidak apa apa, Maan Sigh” Maan Bai menangis menatap kakaknya dengan sedih “Jangan khawatir Maan Bai, Yang Mulia Raja sangat menyayangi aku, semuanya akan baik baik saja nanti”, “Aku akan mencoba untuk berbicara dengan Yang Mulia, Maan Sigh”, “Aku hanya khawatir Maan Bai seharusnya tidak boleh menderita karena aku”

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4466Hamida mengadakan rapat keluarga mendadak diruang keluarga “Mimpi buruk Ratu Jodha menjadi kenyataan” Hamida membuka pertemuan tersebut “Yang Mulia saat ini tidak bisa mendengarkan siapapun akan tetapi nyawanya dalam keadaan bahaya, kita harus menjaganya” Jodha juga ikut angkat bicara “Kalau begitu setiap makanan yang akan diberikan pada Yang Mulia Raja harus dirasakan terlebih dahulu, tidak ada seorangpun yang bisa menemui Yang Mulia tanpa ijin” Salim mulai mengatur penjagaan untuk ayahnya “Ratu Rukayah, kamu bagian yang mengecek makanan Yang Mulia” Hamida mulai mengadakan pembagian tugas “Nenek, aku akan bertanggung jawab untuk keamanan Yang Mulia, tidak akan ada yang terjadi padanya, itu adalah tugas saya sekarang” ujar Salim kemudian meninggalkan ruangan tersebut “Jodha, kamu pasti khawatir soal Maan Sigh”, “Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, ibu ... Kalau dia tidak menyerang Yang Mulia”, “Kadang kadang dengan menjauh itu lebih baik, sekarang Jalal akan tahu bagaimana pentingnya Maan Sigh baginya, seperti ketika kamu jauh darinya, dia baru menyadari betapa pentingnya dirimu baginya” Hamida berusaha untuk menenangkan Jodha.

Anak buah Maan Sigh menemui Maan Sigh dipenjara dan menginformasikan sesuatu yang berkaitan dengan Jalal “Aku harus keluar dari penjara ini untuk Yang Mulia Raja ! Seperti kamu bisa memasuki penjara ini maka akupun bisa keluar dari penjara ini juga, tak lama kemudian anak buah Maan Sigh meninggalkannya, tepat pada saat itu para prajurit menghampiri Maan Sigh “Apakah ada orang lain didalam sel mu, Maan Sigh ?”, “Apakah kamu mencari seseorang disini ? Tidak ada siapa siapa, kenapa kamu bertanya padaku, tinggalkan aku !” Maan Sigh berbohong pada prajurit tersebut, para prajuritpun meninggalkannya.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4465Sementara itu dikamar Jalal, Jalal masih terbaring lemah dengan luka didadanya, Jodha menemuinya “Duduklah sini, Ratu Jodha” Jalal meminta Jodha untuk menemaninya “Kamu seharusnya beristirahat, Yang Mulia”, “Bagaimana aku bisa tidur, Ratu Jodha ? Maan Sigh itu baru berusia 14 tahun ketika aku bertemu dengannya, akulah yang membuatnya belajar semuanya, aku yang membuatnya belajar bagaimana caranya bertarung dalam medan peperangan dan sekarang dia menyerang aku tepat dijantungku” Jalal mulai meracau kembali, sementara Jodha hanya diam mendengarkan semua keluhan suaminya dengan tatapan sedih “Maan Sigh itu sudah seperti bagian dari hatiku, tapi mengapa dia melakukan ini semua ke aku ? Aku butuh Anggur, Ratu Jodha ... Cepat berikan !”, “Tidak Yang Mulia ! Yang kamu perlukan itu obat bukan anggur !” tepat pada saat itu Aram Bano putri bungsu mereka datang menghampiri mereka “Salam ayah ... Salam ibu ...” Jalal tersenyum melihat putri bungsunya “Aram, kenapa kamu kesini ? Ayah sedang sakit, kembalilah ke kamarmu !” Jodha mencoba melarang Aram mengganggu Jalal, “Tidak apa apa, Ratu Jodha ... Kalau anak perempuanku datang padaku, maka aku akan mendapatkan kedamaian” Aram segera duduk disebelah Jalal “Tidak ada yang terjadi pada ayah, ini cuma luka kecil, tidak apa apa” Jalal membelai wajah putrinya, Aram Bano tersenyum, sementara Jodha menyuruh Jalal untuk istirahat “Ibu, nyanyikan lagu nina bobok untukku”, “Aram, jangan ganggu ayahmu, ayahmu butuh istirahat”, “Ratu Jodha, itu adalah permintaan anakku, tidak akan menggangguku, menyanyilah” Jodha akhirnya menuruti kemauan anaknya, kemudian Jodha menyanyi .. Soja Soja chanda.. Kanihya ho kar rahege mayya.. Soja Soja Chanda, tak berapa lama kemudian Jalal yang tadinya menepuk nepuk punggung Aram, akhirnya tertidur pulas, Arampun tertidur diatas dada ayahnya. Jodha terharu melihat suami dan anak bungsunya, ketika Jodha hendak meninggalkan mereka berdua, tiba tiba dupattanya ditarik oleh tangan Jalal, Jodhapun kembali duduk disebelah Jalal dan menatapnya dengan sedih “Dewa Khrisna ... Jangan biarkan mimpi burukku yang kedua terjadi pada suamiku” Jodha berdoa dalam hatinya. ... Sinopsis Jodha Akbar episode 447 by Sally Diandra.

Powered by Blogger.

Blog Archive